Jumat, 07 Maret 2008

masih terus bermimpi..

Ga ada yang spesial hari ini..... seperti biasa, gw masih lebih banyak berpikir daripada bertindak...

mungkin masih belum sinkron antara tangan, kaki, mulut, dengan otak. Banyak hal yang seharusnya gw lakuin, tp gw cuma bisa diam. Terpaku. Mungkin gw masih belum terbangun seutuhnya. Masih seperti mimpi.. Mimpi yang membuat gw sadar, kalo ternyata banyak orang yang.... gw juga bingung nyebutnya... yang tidak seberuntung gw... tp yang ada gw cuma bisa mikir tanpa bertindak, karena gw bingung, tindakan apa yang terbaik yang harus gw lakuin...

Saat seorang ibu menggendong anaknya dengan sebuah kain lusuh, berjalan menyusuri kereta itu, tanpa alas kaki. Ditangan kirinya membawa barang dagangannya, berupa makanan kecel, yang dibungkus rapi kecil kecil. "seribu seribu". ujar ibu itu menjajakan dagangannya. aku hanya diam, tanpa berani menatapnya.

Ga sampai hitungan menit setelah sang ibu berlalu, dari arah yang berlawanan, datanglah seorang wabita paruh baya ( baca : tua ) datang, dengan tanpa alas kaki juga. Membawa karung besar, seukuran beras yang seratus kilo. mencari cari botol, gelas, dan barang barang plastik lainnya, dan kemudian dimasukkan ke dalam tas kerjanya itu. Aku sedikit mengintip kearah karung itu. Sudah hampir penuh. Pikiranku menerawang jauh. Membayangkan betapa beratnya karung itu dibawa oleh seorang nenek, yang di usianya, seharusnya ia sudah dapat bersantai menimang cucu, dan melakukan hal hal yang menyenangkan. tanpa perlu memikirkan bagaimana ia harus makan hari ini, atau besok. Biarlah urusan perutnya menjadi tugas anak anaknya. aku kembali terpaku. tapi kali ini aku menatapnya iba.. hanya sebatas itu. tidak lebih...

ssat aku masih terus terpaku, ternyata dibelakang mereka, banyak yang lainnya. Sepasang suami istri tuna netra, datang dan bernyanyi. Menyanyikan lagu Ebiet G Ade, yang biasa terdengar saat menjelang adzan maghrib. Sang istri di depan, suami dibelakang, sambil memegang pundak sang istri... ditangannya ia membawa bungkus permen relaxa.... 

Ada lagi seorang yang terlihat masih muda nbamun ( maaf ) cacat. Menyusul kemudian seorang anak kecil berbaju lusuh, membawa sapu lidi kecil, menyapu seadanya  sambil me minta uang kepada penumpang....

***

Akhirnya sampai juga di stasiun depok. Bergegas aku turun, sambil menepuk nepuk kedua pipiku dan meminta temanku menjitak kepalaku. Sakitt sekali..... ternyata ini realita, bukan mimpi seperti yang aku harapkan...

Tidak ada komentar: