Kamis, 28 Februari 2008

Hujan

Dalam cinta aku berpikir ;Dalam cinta maka aku ada
Ketiadaanku kuyakin semu
Kamun aku semakin semu, ketika kuyakin ada
Dalam pragmatisme hidup
Semua adalah ketidak pastian

Hidup bukan seonggok daging,
bukan debu
Walau tak tahu apa

Saat hidup memaksa untuk membuka mata
Ingin sekali kumengacuhkannya
Mengusirnya pergi
Tak menghiraunya lagi

Biarkan angin itu pergi jauh ke Pantai
Bersama Surga berteman Malam
Saat sang gelap berdetak
Lebih cepat dan semakin cepat
Aku buta

Aku terpejam
Dan Cakrawala ikut berpejam
Ia menyalakan lilin untukku
Sungguh, ia tidak mengutuk gelap.

Ilusi kembali bersama awan
Bersua embun meniup lilin.
Cerah.

Aku yakin bahwa ke-semu-an adalah semu
Kenyataan yang selalu mengalahkannya
Saat keadaan memaksaku berujar yakin
Kepastian tidak ikut di dalamnya
itukah hidup?

Persandaranku padaNya kembali pasti
KarenaNya tidak Semu
Kembaliku dalamNya
MenghambaNya

Tidak ada komentar: